Dalam lingkungan bisnis yang semakin bergantung pada teknologi, uptime dan ketersediaan sistem menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan membutuhkan pendekatan yang bisa memastikan sistem berjalan dengan handal, tanpa henti, dan bisa menyesuaikan diri dengan permintaan yang berkembang. Inilah dimana Site Reliability Engineering (SRE) memainkan peran pentingnya.
Apa itu Site Reliability Engineering (SRE)?
Site Reliability Engineering (SRE) adalah disiplin yang menggabungkan aspek-aspek dari teknik perangkat lunak dan operasi sistem untuk menciptakan dan menjaga layanan yang andal. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Google pada tahun 2003, sebagai tanggapan terhadap tantangan dalam mengelola pertumbuhan dan kompleksitas sistem mereka.
Para insinyur SRE, atau SREs, bekerja dengan menggunakan prinsip teknik perangkat lunak untuk menyelesaikan masalah operasional. Mereka bertanggung jawab untuk peningkatan terus menerus terhadap sistem, menjamin performa yang tinggi, dan memastikan bahwa layanan selalu tersedia bagi pengguna.
Prinsip-Prinsip SRE
Ada beberapa prinsip utama yang menjadi pedoman dalam praktek SRE:
- Keandalan adalah Fitur Utama: Dalam SRE, keandalan diperlakukan sebagai fitur sistem yang perlu dikelola dan dioptimalkan, sama seperti fitur lainnya.
- Menyasar SLO: SREs menggunakan Service Level Objectives (SLO) sebagai target keandalan sistem dan menerapkan Service Level Indicators (SLI) untuk mengukurnya.
- Error Budget: SREs juga menggunakan konsep “error budget”, yaitu persentase waktu dimana sistem diperbolehkan tidak berfungsi sesuai harapan. Error budget ini memberikan batasan toleransi kesalahan dan membantu dalam pengambilan keputusan tentang penyebaran fitur baru.
- Automasi: SREs memprioritaskan automasi untuk menangani tugas-tugas rutin dan berulang, sehingga mereka bisa fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan kompleks.
Peran SRE dalam Organisasi
Dalam organisasi, SRE berfungsi sebagai jembatan antara tim pengembangan (Dev) dan operasional (Ops). Mereka bekerja secara dekat dengan kedua tim untuk memastikan bahwa sistem dapat berjalan dengan andal dan efisien.
SREs biasanya terlibat dalam banyak aspek operasional, termasuk perencanaan kapasitas, pemantauan layanan, pemulihan bencana, dan penanganan insiden. Mereka juga berkontribusi dalam peningkatan performa sistem dan memastikan bahwa fitur baru dapat diterapkan dengan sedikit gangguan pada layanan.
Keterampilan yang Dibutuhkan oleh Site Reliability Engineer
Untuk menjalankan peran ini dengan efektif, seorang Site Reliability Engineer (SRE) harus memiliki keterampilan yang luas dan mendalam, yang mencakup baik aspek teknis maupun operasional.
Berikut adalah beberapa keterampilan penting yang biasanya dibutuhkan oleh seorang SRE:
- Pemrograman: SREs perlu memiliki keterampilan pemrograman yang baik, karena mereka sering perlu menulis script dan tools sendiri untuk otomatisasi dan pemecahan masalah.
- Infrastruktur dan Jaringan: Mereka harus memahami bagaimana sistem dan jaringan beroperasi, serta bagaimana mengoptimalkannya.
- DevOps dan Agile: SREs harus nyaman bekerja dalam lingkungan DevOps dan Agile, yang menekankan pada iterasi cepat dan kolaborasi antar tim.
- Manajemen Insiden: Keterampilan dalam mengelola insiden, termasuk analisis root cause dan pemulihan pasca-insiden, sangat penting.
- Komunikasi dan Kolaborasi: SREs harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan berbagai stakeholder, termasuk pengembang, administrator sistem, dan manajemen.
Bagaimana Menjadi SRE?
Untuk menjadi seorang SRE, Anda biasanya perlu memiliki latar belakang di bidang teknologi informasi atau teknik komputer. Pengalaman dalam administrasi sistem, jaringan, dan pemrograman juga sangat berguna.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda tempuh untuk menjadi SRE:
- Pendidikan: Ambil gelar dalam bidang yang terkait, seperti teknologi informasi, teknik komputer, atau bidang teknis lainnya.
- Pengalaman: Cari pengalaman dalam administrasi sistem atau jaringan, pengembangan perangkat lunak, atau bidang teknis lainnya.
- Belajar: Kembangkan keterampilan Anda dalam pemrograman, infrastruktur cloud, manajemen insiden, dan praktek DevOps dan Agile.
- Sertifikasi: Pertimbangkan untuk mendapatkan sertifikasi dalam bidang yang relevan, seperti Google’s Professional Cloud DevOps Engineer certification atau AWS Certified DevOps Engineer.
Mengintegrasikan SRE ke dalam Organisasi Anda
Pengintegrasian SRE ke dalam organisasi Anda bisa menjadi tantangan, tetapi manfaat yang bisa diperoleh membuat upaya ini layak dilakukan. Anda perlu memastikan bahwa Anda memiliki orang yang tepat dengan keterampilan yang tepat, serta mendukung mereka dengan proses dan alat yang tepat.
Mulailah dengan memahami kebutuhan organisasi Anda dan bagaimana SRE bisa membantu memenuhinya. Anda mungkin perlu melatih atau merekrut anggota tim baru, merancang proses baru, dan/atau memperkenalkan tools baru. Yang penting, pastikan bahwa SRE terintegrasi dengan baik ke dalam tim Anda dan bahwa mereka memiliki dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil.
Kesimpulan
Site Reliability Engineering (SRE) adalah pendekatan yang penting dalam menjaga keandalan dan efisiensi sistem dalam lingkungan yang kompleks dan dinamis. Dengan prinsip-prinsip dan metode kerja yang unik, SRE membantu organisasi memastikan bahwa layanan mereka selalu dapat diandalkan oleh pengguna, sementara tetap mempertahankan laju inovasi yang cepat. Jika organisasi Anda bergantung pada keandalan sistem, SRE bisa menjadi investasi yang berharga. Seiring dengan berkembangnya dunia teknologi, peran SRE akan semakin penting dalam memastikan stabilitas dan keberlanjutan operasi.